Tuesday, March 23, 2010

MASIH ADAKAH PAGI UNTUKKU



“Tha, pagi ini gimana? Badannya dah enakan sekarang?”,Tanya Emi.

“Iya, Mi.”,jawab Bitha dengan lemas.

“Mau kuliah?”

Bitha mengangguk.

“Beneran?!”

“Iya.”

“Ih Tha, ntar kalo kamu pingsan di jalan gimana?”

“Aku udah sehat kok, Mi.” jawabnya meyakinkan.

Bitha pun berangkat dengan berjalan kaki karena jarak kosannya dengan kampus tidak terlalu jauh.

Di tengah perjalanan, seseorang memanggilnya dari arah belakang.

“Tha !!!”

Bitha memalingkan wajahnya ke orang itu. Ia mengerutkan dahi.

“Udah sembuh, Tha?”

Bitha tersenyum.

“Emang sakit apa?”,tanyanya lagi.

“Flu.”, jawabnya singkat.

“Masa flu ga berangkat tiga hari sih?”

“Makanya jangan banyak tanya. Aku lagi bad mood, Ri.”

“Oooh.”

Kemudian suasana di jalan itu teramat kikuk. Hanya udara bergerak menerpa wajah keduanya.

“Tha, setiap pagi itu bisa diibaratin kayak hadiah. Coba aja kamu rasain, udara yang dapat kita hirup dengan gratis, angin yang kadang sejuk dan kadang dingin, pohon-pohon yang berkicau. Huuuh, subhanallah. Makanya, Tha, kamu harus tetp bersemangat walaupun masalah kamu banyak, berat.”

“Ngomong memang gampang, Ri.”

“Lalu, sebagai orang yang bukan kamu, aku cuman bisa nyemangatin kamu. Kalau aku bisa, aku mau gantiin kamu pas kamu ngedown.”

Bitha tersenyum. Kamudian ia mengatakan, “Apa masih ada pagi lagi buat cewek penyakitan, bodoh, males kayak aku?”

“Ih Sahabat aku kok gini sih? Dengerin ya, sekarang di kenyataannya, seorang Bitha itu hidup. Tinggal bagaimana usaha kamu mbuat hidup berarti. Selama kamu sadar kalo setiap pagi sahabat-sahabat kamu dan orang –orang yang kamu sayang tersenyum buat kamu, bahkan selalu ada Allah yang selalu cinta ma semua hambaNya, kamu bakal terus semangat karena kamu ga mau ngecewain senyum mereka dan nyia-nyiain cinta Illahi.

Dan satu lagi, bukan persoalan, besok kamu masih bisa ngelihat pagi atau ngga melainkan bagaimana kamu menjadikan setiap pagi, setiap hari, dari hidup kamu itu berarti buat kebaikan.”

No comments:

Post a Comment