Friday, May 7, 2010

Meniti Kura-Kura

Hari ini hari dimana langit tetap menjadi atap manusia hidup di bumi. Langit yang bersikukuh tidak memberitahukan kapan ia akan absen.

Ada seorang bapak. Ia merupakan pedagang yang memangggul barang dagangannya. Tampaknya ia kelelahan. Tersadar dari wajahnya yang pucat.

Kemudian aku berpikir, mungkinkah ia adalah seorang bapak yang bekerja keras untuk kehidupan keluarganya?

Apakah ia adalah seorang bapak yang ingin melihat anak-anaknya tetap tersenyum ketika ingin berangkat sekolah?

Jika ia adalah ayahku, tentu ia akan kecewa melihatku yang hidup tanpa pola.

Jika ia adalah ayahku, tentu ia akan merasa sia-sia.

heu...

Dulu ayahku sering memerhatikanku saat berjalan. Dan mengatakan, "Mba, berjalanlah yang tegak !"
Saat itu aku hanya mengiyakan.
Setelah beberapa tahun, barulah aku tersadar makna dari kata itu.

'Tegak'

Bukan hanya berjalan tegak tanpa arti.

Tetapi,

Ketika kau rela meninggalkan orang tua demi mencapai cita-citamu

Ketika kau harus tegar meniti masalah-masalah dalam langkahmu.

Ketika kau harus bisa hidup mandiri dengan keadaan yang jauh dari aslimu

Di saat-saat itulah, kau harus bisa terlihat tegak. Menandakan bahwa kau seorang yang kuat dan selalu bersemangat. Di saat yang lain, ketika kau berdua dengan Sang Pemilik Nyawamu, hilangkanlah 'tegak' itu. Karena saat itu, tiba-tiba kau menjadi seseorang yang sangat lemah dan rapuh.
Sekarang, aku belum dapat melakukan itu.
Berjalanku tidak, justru terlihat seperti kura-kura yang lemas, tidak bersemangat,...

Bahkan kura-kura saja dapat mengalahkan lawannya dalam perlombaan lari.
Orang tua adalah anugerah yang tidak pernah kita minta sebelumnya tetapi Allah yang memberikannya. Yang kita tahu, masih ada yang mendendangkan adzan di telinga kita, masih ada ibu yang mengantarkan sekolah, masih ada orang tua yang jelas-jelas selalu menyantumkan kita dalam setiap doa mereka.
Rasa cintanya tidak hanya berucap bahwa aku sayang padamu, tetapi pada setiap detik yang ia jalan.

Sebelum masanya berakhir, aku tidak ingin menjadi kura-kura yang lemah, ragu-ragu dan bodoh, tetapi menjadi kura-kura yang bangkit dan selalu bersemangat, terus berlari menuju cita-cita. Kemudian akan selalu berusaha untuk mengembangkan senyum ayah dan ibu.... Selalu mengembang....



I love U Mom
I love U Dad

-Alhamdulillah-