Monday, April 19, 2010

Ada Apa dengan Waktumu?



Pernah suatu hari, seorang ayah memberitahu anaknya yang tengah asyik bermain game dalam handphonenya.

“Nak, jangan kau habiskan waktu hanya dengan bermain game ! jika memang kau mempunyai waktu luang, habiskanlah dengan berdzikir. Bukankah hal itu lebih bermanfaat.”

Mendengar penjelasannya si anak hanya mampu tersenyum.

Ayah tersebut melanjutkan,”Betapa berartinya waktu jika di setiap saat kau selalu ingat denganNya. Misalnya ketika kau sedang berada dalam kendaraan, berdzikirlah, agar kau sabar.

Hal tersebut sebenarnya masih sangat kecil jika dibandingkan seorang muslim harus selalu menghadirkan Allah dalam hatinya.
Paling tidak kita berusaha untuk tidak melupakanNya terlalu sering.”

Hidup itu seperti bergeraknya jarum jam menunjukkan waktu. Hidup itu memang tidak penuh arti tetapi bagaimana kita memaknai hidup yang diberikanNya, menjadikannya berarti bukan disia-siakan.

Seperti saat kita mempunyai banyak pekerjaan maka kita akan bermain dengan waktu. Bukankah kita kadang menyalahkan waktu.

Mengapa waktu terasa cepat saat kita sedang ujian sedang kita masih berpikir?

Mengapa satu minggu itu terasa cepat sedang tugas-tugas ini masih menumpuk bahkan bertambah menumpuk?

Semua itu adalah bagaimana kita menghargai dan mengoptimalkan waktu. Waktu tidak pernah berjalan cepat atau lambat, ia berjalan berdasarkan aturan yang dari awal diciptakan. Dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dua belas bulan dalam setahun, dan sebagainya, semuanya sudah jadi patokan waktu dalam hidupkita, bukan?

Sekali pernah ketika melihat seorang anak kecil yang berlari-lari, aku langsung berpikir ke belakang tentang masa itu. Rasanya harus dapat dikatakan bahwa saat itu kenakalanku yang merajalela dan sering membuat repot orang tua. Tapi, itulah anak kecil yang mempunyai kepolosan, kebebasan, semuanya berjalan seakan-akan tanpa beban. Sekarang perjalanan pun dilanjutkan bersama waktu membuat orang semakin dewasa baik fisik maupun pemikirannya. Jadi, betapa waktu itu sebuah anugerah….
Bagaimanapun, hari ini lihat diri kita ke sebuah cermin.



“Hai…itulah dirimu hari ini.
Masih keren…
Masih cantik…
Tapi, bagaimana dengan esok, esok, dan esok selanjutnya?
Apa kau bisa melihat dirimu lagi seperti ini di cermin?
Apa kau bisa menjamin, saat kau lihat dirimu lagi di cermin, kau bertambah lebih baik?

Perihal apa kau dapat melihat dirimu lagi seperti ini di cermin tak perlu risaukan karena itu bukan urusanmu melainkan Dia Yang Maha Menentukan.

Yang terpenting adalah buatlah jaminan dan impian jika kau dapat menjadi lebih baik dari saat ini kau bercermin.

Tak ada kata menyerah, pesimis,….
Berjuang.
Semua hanya ada SemangKA. Semangat Karena Allah swt.”

No comments:

Post a Comment